Makalah Ilmu Sosial Dasar : "Sungaiku Bebas Sampah"

-
Hai semuany ^^

Apa kabar?

Kali ini gua mau share tugas makalah ilmu sosial dasar yang judulnya "Sungaiku Bebas Sampah". Makalah ini adalah salah satu tugas dari proyek sosial yang kami lakukan.

Udah gitu aja hehe

Selamat membaca dan semoga makalah ini bermanfaat.

oh iya jangan lupa cek video sosialnya di https://youtu.be/zcYWZrpLTw0 :)


SUNGAIKU BEBAS SAMPAH
(Ilmu Sosial Dasar)




Kelompok 3 :
Aditya Nugroho (30417174)
Akmal Fuadi (30417411)
Geraldy Jeremi (37417127)
Muhammad Syah Fadzri (34417251)
Olga Qamariah (34417662)
Reviana Siti Mardiah (35417082)
Yohanes Rama Surya Wakita (36417292)
Kelas : 1ID05

Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
Depok
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “SUNGAIKU BEBAS SAMPAH” ini tepat waktu.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai berbagai informasi mengenai proyek sosial kami mengenai ajakan untuk memelihara kebersihan sungai dari sampah.  Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat  untuk  kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami  harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami  sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.


Depok, Juni  2018
                                                                                             Penyusun 




DAFTAR ISI

Hlm
KATA PENGANTAR.......................................................................................... II
DAFTAR ISI........................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
1.1  Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2  Permasalahan Sosial Yang Menjadi Sasaran............................................. 4
1.3  Tujuan........................................................................................................ 4
BAB II KONSEP................................................................................................. 5
2.1 Konsep........................................................................................................ 5
2.2 Pesan Yang Ingin Disampaikan.................................................................. 5
2.3 Ajakan Kepada Masyarakat....................................................................... 5
2.4 Detail Kegiatan........................................................................................... 5
2.5 Job Desk..................................................................................................... 5
2.6 Logo........................................................................................................... 6
2.7 Media Sosialisasi / Promosi........................................................................ 6
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
3.1  Kesimpulan................................................................................................ 7
3.2  Saran.......................................................................................................... 7

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Di Indonesia bantaran sungai biasa dijadikan sebagai lahan tempat tinggal bagi masyarakat. Sudah bukan hal yang aneh jika sungai menjadi ‘tempat sampah’ yang besar nan panjang bagi masyarakat Indonesia. Orang-orang dengan seenaknya membuang sampah mereka ke sungai, baik itu sampah rumah tangga maupun limbah industri. Entah apa yang mendasari perilaku sederhana mereka yang enggan membuang sampah pada tempat yang seharusnya, bukan di sungai. Jika ditanya apa alasan mereka, kebanyakan pasti menjawab ‘sudah biasa buang sampah ke sungai’. Apakah kebiasaan seperti itu harus terus-menerus dipelihara? Serta harus sampai kapan kebiasaan seperti itu ada?
Padahal dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke sungai akan merugikan mereka sendiri. Jika musim hujan datang, sudah dapat dipastikan sungai-sungai akan meluap dan menyebabkan banjir. Banjir itu disebabkan oleh sampah-sampah yang tertumpuk dan tersangkut disana-sini sehingga menghalangi laju air. Tentunya banjir akan mengganggu aktivitas masyarakat. Dan masyarakat pun tahu bahwa banjir yang terjadi disebabkan oleh sampah yang mereka ‘biasa’ buang ke sungai, namun hal tersebut tetap tidak dapat mengubah perilaku masyarakat tersebut dan membiarkan bencana banjir terulang setiap tahun.
Dari hal tersebut, kami merasa terpanggil untuk mencoba menanggulangi sedikit akibat dari ‘kebiasaan’ mendarah daging masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai.

1.2     Permasalahan Sosial Yang Menjadi Sasaran
Permasalahan social yang kami pilih adalah kebiasaan membuang sampah ke sungai masyarakat sekitar bantaran sungai.

1.3     Tujuan
Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap tidak baiknya membuang sampah ke sungai dan pentingnya menjaga kebersihan sungan dan lingkungan sekitar.
BAB II
KONSEP

2.1  Konsep
Dalam proyek social ini kami akan membuat sebuah video wawancara masyarakat sekitar mengenai permasalahan yang kami ambil dan juga sedikit meliput keadaan sungai yang kita pilih untuk proyek ini. Kami juga membuat stiker dan media social sebagai bentuk promosi proyek ini.

2.2   Pesan Yang Ingin Disampaikan
“Membuang sampah ke sungai bukanlah perilaku terpuji, maka dari itu mari hilangkan kebiasaan tersebut. Mari kita wujudkan sungai bebas sampah untuk masa depan lebih baik”
“SAVE OUR RIVER.SAVE OUR EARTH.SAVE OUR LIFE.”

2.3  Ajakan Kepada Masyarakat
1.      Mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
2.      Mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
3.      Mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.

2.4  Detail Kegiatan
Proyek social ini akan diadakan pada:
Hari,tanggal    : Rabu, 30 Mei 2018
Tempat            : daerah sekitar Sungai Ciliwung Bogor
Waktu             : 12.00 s/d selesai

2.5  Job Desk
Aditya Nugroho          : Editor.
Akmal Fuadi               : Editor.
Geraldy Jeremi            : Editor.
M. Syah Fadzri           : kameraman + wawancara.
Olga Qamariah            : Narasi + Medsos.
Reviana Siti Mardiah  : Narasi + Medsos.
Yohanes Rama SW     : Kameraman + wawancara.

2.6  Logo

2.7  Media Sosialisasi / Promosi
Instagram               : @sungaikubersih
Twitter                   : @sungaikubersih
Youtube                 : Sungaiku bebas sampah
Hashtag                  : #UGNOSAMPAH #SUNGAIKUBEBASSAMPAH

BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Sangat miris ketika sungai – sungai tidak lagi bersih, sampah – sampah menyumbat yang ketika musim hujan menyebabkan banjir, bau menyengat tidak jarang tercium bahkan menimbulkan berbagai penyakit.
Kalau sudah seperti itu siapa yang dirugikan? Siapa yang harus disalahkan?
Semua kita kembalikan ke masing – masing individu, bagaimana kesadaran sosial mereka untuk bisa menjaga dan melestarikan sungai ini. Semua berawal dari diri sendiri, dari hal kecil yang bisa memberikan perubahan yang besar.

3. 2 Saran
Membuang sampah ke sungai bukanlah perilaku terpuji, maka dari itu mari hilangkan kebiasaan tersebut. Mari kita wujudkan sungai bebas sampah untuk masa depan lebih baik



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

-
Masih ingatkah sejak kapan Anda mulai mengenal istilah pendidikan kewarganegaraan (PKn)? Bila pertanyaan ini diajukan kepada generasi yang berbeda maka jawabannya akan sangat beragam. Mungkin ada yang tidak mengenal istilah PKn terutama generasi yang mendapat mata pelajaran dalam Kurikulum 1975. Mengapa demikian? Karena pada kurikulum 1975 pendidikan kewarganegaraan dimunculkan dengan nama mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila disingkat PMP. Demikian pula bagi generasi tahun 1960 awal, istilah pendidikan kewarganegaraan lebih dikenal Civics. Adapun sekarang ini, berdasar Kurikulum 2013, pendidikan kewarganegaraan jenjang pendidikan dasar dan menengah menggunakan nama mata pelajaran PPKn. Perguruan tinggi menyelenggarakan mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Buku pelajaran dapat menunjang pendidikan kewarganegaraan suatu negara, mengapa? Untuk memahami pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, pengkajian dapat dilakukan secara historis, sosiologis, d...
Baca selengkapnya

Makalah Orientasi Nilai Budaya

-
Gambar
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR “ ORIENTASI NILAI BUDAYA ”   Dosen : Edi Fakhri, SS., M.SOS Nama  : Reviana Siti Mardiah NPM   : 35417082 Kelas   : 1ID05 UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16451 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan m akalah yang berjudul “ORIENTASI BUDAYA” ini tepat waktu . Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai “ORIENTASI BUDAYA ” .  Diharapkan m akalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang orientasi budaya. Saya menyadari bahwa m akalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan m akalah ini. Akhir kata, saya ...
Baca selengkapnya

Dugaan Megalodon yang Masih Bertahan Hidup

-
Gambar
Meski tidak ada bukti kuat yang mendukung keberadaaan megalodon yang masih hidup, terdapat dugaan penampakan megalodon yang terjadi di zaman modern. Ada beberapa dugaan penampakan hiu berukuran besar yang konon disebut sebagai penampakan megalodon berukuran antara 10 sampai 90 meter yang terjadi di sepanjang tahun 1990-an. Pada 1875, HMS Challenger membawa dua gigi megalodon saat eksplorasi laut dalam yang konon hanya berumur 10.000 sampai 14.000 tahun. Penampakan megalodon lain yang tercatat didokumentasikan pada tahun 1918. Seorang nelayan di lepas pantai Australia menolak untuk kembali ke laut setelah hiu besar menghancurkan peralatan dan mencuri perangkap ikan mereka. Ketika ditanya lebih lanjut, mereka semua melaporkan hal yang serupa, hiu putih pucat sepanjang dermaga tempat mereka berdiri (115 kaki atau 35 meter). Hiu besar itu membuat nelayan menjadi ketakutan sehingga mereka menolak untuk kembali bekerja. Pendukung keberadaan megalodon di zaman mo...
Baca selengkapnya